Illustrasi
Vemale.com - Saat ini, kata 'fashionista' pasti sudah banyak
Anda baca, dengar bahkan ucapkan. Jika meruntut pada arti yang ditulis
dan dimasukkan ke dalam kamus Oxford English Dictionary, fashionista
berarti semua orang yang berkecimpung dalam dunia fashion, termasuk
desainer, fotografer, model, penulis fashion dan lain-lain, juga untuk
siapa saja pemuja industri fashion dan pemakai pakaian high-fashion.
Anda
mungkin penasaran dengan siapa sih yang mencetuskan atau yang
melontarkan kata-kata ini? Well, please welcome, Stephen Fried. Seorang
laki-laki? Yup, Stephen Fried, seorang laki-laki dan ia lah yang disebut
oleh DailyMail UK sebagai orang yang pertama kali mencetuskan kata
'fashionista'.
Pertama kali, Stephen Fried mengeluarkan kata ini
ketika ia menulis sebuah buku Thing of Beauty : The Tragedy of
Supermodel Gia Carangi.
Saat
itu, Stephen terinspirasi untuk menambahkan 'ista' pada kata fashion
setelah membaca sebuah majalah retro yang terbit akhir abad 70-an,
ketika Sandinistas di Nikaragua sedang mendominasi Headline mereka.
Istilah ini kemudian mulai menghangat sejak pertama kali digunakan pada
musim gugur tahun 1995 di sebuah European couture show. 3 tahun
kemudian, HBO membuat film tentang Gia yang dimainkan oleh Angelina
Jolie dan istilah ini semakin banyak diucap termasuk pada serial Sex and
the City, Barbie Doll bahkan Hello Kitty. Pada awalnya, Stephen
memaknai 'fashionista' sebagai sekumpulan orang yang terlibat dalam
fashion shoot.
Ada juga kesalahpahaman terhadap pemaknaan ini. New
York Times pernah membuat sebuah pembahasan tentang pendapat orang
tentang makna kata ini, dimana desainer Donatella Cersace pernah
mengatakan 'saya adalah fashionista dan saya bangga atas itu' sedangkan
seorang fashion editor Polly Mellen menganggap bahwa fashionista berarti
korban fashion.
Dilansir oleh DailyMail dan The Atlantic, Stephen
merasa 'menyesal' telah merusak bahasa saat menuliskan biografi tentang
Gia. Ia juga menambahkan bahwa wajar jika kata tersebut tumbuh dengan
seiring waktu dan siapa yang menggunakan. Namun, ia merasa bahwa sangat
tidak adil jika kata tersebut digunakan untuk 'mengutuk' seseorang yang
menjadi 'korban fashion'.
sumber: vemale.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar